SEJARAH
Universitas Islam Negeri (UIN) secara resmi disahkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
Sebelumnya lembaga Pendidikan Tinggi ini bernama IAIN Ar-Raniry yang dikukuhkan pada tanggal 5 Oktober 1963, sebagai IAIN ketiga setelah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Fakultas Syari’ah berdiri pada tahun 1960 merupakan fakultas pertama dalam lingkungan kelembagaan IAIN Ar-Raniry dan diteruskan dengan Fakultas Tarbiyah pada tahun 1962, sebagai cabang dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kemudian, pada tahun 1962 didirikan Fakultas Ushuluddin, sebagai fakultas ketiga yang diamanahkan untuk menyelenggarakan pendidikan di lembaga ini.
Pada tanggal 5 Oktober 1963 IAIN Ar-Raniry resmi berdiri sendiri. Ketika diresmikan, lembaga ini telah memiliki tiga fakultas, yaitu Fakultas Syari’ah, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin. Kemudian dalam perkembangannya, UIN Ar-Raniry dilengkapi dengan dua fakultas baru, yaitu Fakultas Dakwah (1968) dan Fakultas Adab (1983). Adapun Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) dibuka pertama kalinya pada tahun 1996. Lahirnya prodi ini bertujuan untuk menghasilkan sarjana yang memahami, mendalami dan mengimplementasikan ilmu di bidang pengembangan masyarakat berbasis Islam.
UIN dalam istilah Arab “Al-Jami’ah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah”, merupakan sebuah lembaga pendidikan tinggi yang mengelola berbagai disiplin ilmu dan bidang studi dasar, yaitu bidang studi agama Islam dengan sejumlah cabang dan sub-cabang keilmun umum lainnya. Dari segi administrasi, UIN Ar-Raniry berada di bawah jajaran Kementerian Agama RI, yang pengawasan dan pelaksanaannya diserahkan kepada Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam melalui Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam.
Sebutan Ar-Raniry dinisbahkan kepada nama belakang seorang ulama besar dan mufti Kerajaan Aceh Darussalam yang sangat berpengaruh pada masa Sultan Iskandar Tsani (1637-1641), yaitu Syeikh Nuruddin Ar-Raniry, yang berasal dari Ranir (sekarang Rander) di India. Ulama ini telah memberikan sumbangan pemikiran besar terhadap perkembangan Islam di Nusantara pada umumnya dan Aceh pada khususnya.
Sejak berdiri sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi Islam, UIN Ar-Raniry telah menunjukkan peran yang strategis dalam pembangunan dan perkembangan masyarakat. Dengan misi dan melalui alumninya yang telah merata dihampir seluruh instansi pemerintah dan swasta, tidaklah berlebihan untuk disebutkan bahwa lembaga ini telah berada dan menjadi “jantung masyarakat Aceh”.
Dalam perkembangannya, UIN Ar-Raniry telah membuka sejumlah Program Studi Strata I dan Diploma dua (D-2) & Diploma tiga (D-3) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di samping itu, telah dibuka Program Pascasarjana (S-2) pada tahun 1989 dan Program Doktor (S-3) Fiqh Modern pada tahun 2002 dan S-3 Pendidikan Islam pada tahun 2008. Dengan program studi yang ada, diharapkan lembaga ini akan melahirkan para pendidik, pemikir, dan pakar yang profesional dalam bidangnya yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan zaman.
Fakultas Dakwah merupakan salah satu dari lima fakultas yang terdapat di lingkungan IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh yang terkenal sebagai jantung hati masyarakat Aceh. Fakultas ini didirikan pada tahun 1968 dan merupakan Fakultas Dakwah pertama di lingkungan IAIN se-Indonesia. Kehadiran Fakultas Dakwah tidak dapat dipisahkan dari salah seorang sosok pemimpin Aceh Prof. A. Hasjmy yang pernah menjabat sebagai Rektor IAIN Ar-Raniry dan Dekan Fakultas Dakwah selama tiga periode (1968-1971, 1971-1975 dan 1975-1977). Dari tokoh pendiri Kota Pelajar Darussalam inilah lahir ide mendirikan Fakultas Dakwah. Ide ini berawal dari pemahamannya terhadap sumber pokok ajaran Islam al-Qur’an dan al-Hadits yang menyebutkan bahwa dakwah merupakan tugas pokok yang harus dilakukan oleh seluruh umat Islam.
Pertama sekali didirikan Fakultas Dakwah hanya memiliki dua prodi yaitu Prodi Penerangan dan Penyiaran Agama Islam (PPAI) dan Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat (BPM). Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan terutama sekali teori-teori keilmuan dakwah dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap dakwah dalam cakupan yang lebih luas, maka saat ini bertambah menjadi empat prodi yaitu: Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI), Manajemen Dakwah (MD) dan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Keempat prodi ini mengembangkan seluruh aspek dakwah dalam berbagai dimensi.
Perkembangan terakhir menunjukkan, setelah terjadinya bencana gempa dan tsunami timbul keinginan untuk mengembangkan konsentrasi-konsentrasi baru yang marketable dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Aceh sehingga lahir dua konsentrasi baru yaitu Konsentrasi Jurnalistik di bawah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam serta Konsentrasi Kesejahteraan Sosial di bawah Prodi Pengembangan Masyarakat Islam.
Tahun 2018, Konsentrasi Kesejahteraan Sosial di bawah Prodi Pengembangan Masyarakat Islam menjadi program studi tersendiri dan telah memiliki ijin dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 249/KPT/I/2018 tentang Izin Pembukaan Program Studi Teknologi Informasi Program Sarjana dan Program Studi Kesejahteraan Sosial Program Sarjana Pada Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh di Kota Banda Aceh yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama, ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Februari 2018 oleh Ainun Na’im.
Kemudian pada tahun 2020 Program Studi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry memperoleh pengakuan akreditasi Baik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Republik Indonesia Nomor 4267/SK/BAN-PT/Ak-PKP/S/VII/2020 yang berlaku sejak tanggal 28 Juli 2020 sampai 28 Juli 2025.
LAB
- LAB KOMPUTER
PROGRAM STUDI
VISI
“Menjadi Program Studi yang modern dan terampil dalam ilmu kesejahteraan sosial, berlandaskan keislaman, kebangsaan, dan keuniversalan”.
Terdapat empat kata kunci dalam visi yang menjadi landasan penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi. Keempat kata kunci tersebut yaitu Modern, Keislaman, Kebangsaan dan Keuniversalan. Visi ini sejalan dengan Visi Universitas yaitu Menjadi Universitas yang Modern dalam Keislaman, Kebangsaan dan Keuniversalan.
Modern yang dimaksudkan disini yang terkini. Seluruh kegiatan proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian didukung dengan sarana dan prasarana informasi teknologi (IT) terkini, dengan mengadopsi dan mengembangkan sistem manajemen dan tata kelola dengan sistem digital dan terbarukan, melakukan inovasi dan pengembangan terbaru dan terkini. Nilai kemodernnan juga dianut dengan mempertimbangkan kemajuan dalam bidang informasi dan teknologi. Dakwah dalam era modern juga perlu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dakwah dalam era modern tidak hanya dilakukan dengan cara tatap muka, namun kegiatan dakwah dapat dilakukan melalui berbagai media online. Para mad’u berada dalam jejaring sosial yang terhubung lintas wilayah, lintas negara. Sehingga Fakultas Dakwah juga memasukkan konsep Kebangsaan dan Keuniversalan. Sesuai dengan Al-Quran, Surat Al-Anbiya ayat 107 Allah Swt berfirman “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. Sasaran Dakwah melalui media digital dapat dilakukan keseluruh bangsa dan keseluruh dunia. Untuk dan agar mampu melakukan itu, Fakultas Dakwah bersama dengan Universitas memasukkan kata kunci Modern sebagai kata utama untuk menjadi acuan bagi penyediaan berbagai sarana dan prasarana yang kaitannya dengan kegiatan tridharma perguruan tinggi yaitu UIN Ar-Raniry dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi termasuk Program Studi Kesejahteraan Sosial.
MISI
Mendidik calon sarjana yang memiliki kompetensi dalam bidang kesejahteraan sosial berbasis Islam dengan standar internasional yang ditetapkan oleh Asosiasi Pendidikan Pekerja Sosial dan Kesejahteraan Indonesia (ASPEKSI), Asian And Pacific Association For Social Work Education (APASWE), dan The International Association Of Schools Of Social Work (IASSW);
Mendidik calon sarjana yang mampu melakukan riset kreatif, inovatif, dan aplikatif dalam bidang kesejahteraan sosial;
Mempersiapkan calon sarjana yang memiliki daya saing di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Mendidik calon sarjana yang mempunyai nilai plus di bidang keislaman.
VISI
“Menjadi Program Studi yang modern dan terampil dalam ilmu kesejahteraan sosial, berlandaskan keislaman, kebangsaan, dan keuniversalan”.
Terdapat empat kata kunci dalam visi yang menjadi landasan penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi. Keempat kata kunci tersebut yaitu Modern, Keislaman, Kebangsaan dan Keuniversalan. Visi ini sejalan dengan Visi Universitas yaitu Menjadi Universitas yang Modern dalam Keislaman, Kebangsaan dan Keuniversalan.
Modern yang dimaksudkan disini yang terkini. Seluruh kegiatan proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian didukung dengan sarana dan prasarana informasi teknologi (IT) terkini, dengan mengadopsi dan mengembangkan sistem manajemen dan tata kelola dengan sistem digital dan terbarukan, melakukan inovasi dan pengembangan terbaru dan terkini. Nilai kemodernnan juga dianut dengan mempertimbangkan kemajuan dalam bidang informasi dan teknologi. Dakwah dalam era modern juga perlu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dakwah dalam era modern tidak hanya dilakukan dengan cara tatap muka, namun kegiatan dakwah dapat dilakukan melalui berbagai media online. Para mad’u berada dalam jejaring sosial yang terhubung lintas wilayah, lintas negara. Sehingga Fakultas Dakwah juga memasukkan konsep Kebangsaan dan Keuniversalan. Sesuai dengan Al-Quran, Surat Al-Anbiya ayat 107 Allah Swt berfirman “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. Sasaran Dakwah melalui media digital dapat dilakukan keseluruh bangsa dan keseluruh dunia. Untuk dan agar mampu melakukan itu, Fakultas Dakwah bersama dengan Universitas memasukkan kata kunci Modern sebagai kata utama untuk menjadi acuan bagi penyediaan berbagai sarana dan prasarana yang kaitannya dengan kegiatan tridharma perguruan tinggi yaitu UIN Ar-Raniry dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi termasuk Program Studi Kesejahteraan Sosial.
MISI
-
Mendidik calon sarjana yang memiliki kompetensi dalam bidang kesejahteraan sosial berbasis Islam dengan standar internasional yang ditetapkan oleh Asosiasi Pendidikan Pekerja Sosial dan Kesejahteraan Indonesia (ASPEKSI), Asian And Pacific Association For Social Work Education (APASWE), dan The International Association Of Schools Of Social Work (IASSW);
-
Mendidik calon sarjana yang mampu melakukan riset kreatif, inovatif, dan aplikatif dalam bidang kesejahteraan sosial;
-
Mempersiapkan calon sarjana yang memiliki daya saing di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
-
Mendidik calon sarjana yang mempunyai nilai plus di bidang keislaman.